Berbagai peralatan dan kendaraan canggih diterjunkan untuk
proses evakuasi penumpang dan pencarian pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang
kontak pada 28 Desember 2014.
Bahkan, alat dan kendaraan canggih itu tidak datang dari Indonesia saja, namun juga dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikut. Berikut beberapa kendaraan pencari Air Asia QZ8501
Bahkan, alat dan kendaraan canggih itu tidak datang dari Indonesia saja, namun juga dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikut. Berikut beberapa kendaraan pencari Air Asia QZ8501
Kapal destroyer USS Sampson
USS Sampson adalah salah satu jenis kapal perang penghancur
yang dimiliki Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Kapal ini memiliki panjang
hampir 200 meter dan berat 1.000 ton. USS Sampson dilengkapi sistem radar dan
sonar canggih. Sistem radar USS Sampsons bahkan berteknologi 3D. Sonar yang
memperkuat kapal ini sangat beragam. Mulai dari sonar aktif, hingga sinar sonar
yang ditarik di belakang kapal. Kapal jenis ini juga dilengkapi dengan
pendeteksi ranjau anti-kapal. Jarak deteksi ranjau pun bisa mencapai 1.400
yard. Sejauh ini, USS Sampson telah berhasil mengevakuasi 12 jenazah korban
AirAsia.
USS Fort Worth
Sementara itu, USS Forth Worth masuk dalam kelas freedom.
Kapal perang kelas freedom berfungsi untuk melakukan pencarian dan perperangan
di laut dangkal atau littoral zone. Kapal dengan panjang 118 meter ini juga
dipersanjatai dengan torpedo MK50, senjata mesin MK110, dan dua senjata kaliber
50.
SH60 Sea Hawk
Selain USS Sampson, AS juga mengirimkan Helikopter Seahawk.
Seahawk dibuat khusus untuk mendukung operasi laut yang dilakukan Angkatan Laut
AS. Seahawk dilengkapi dengan Sonobuoy, sebuah alat pencari benda di dalam
laut. Alat itu biasanya digunakan untuk mencari kapal selam musuh.
Seahawk memiliki beberapa kemampuan, ASW Anti Submarine Warfare, Search and Rescue, Pengintaian, Communication Relay, Naval Gunfire Support. Seahawk selalu menemani armada kapal perang AS dalam setiap misinya.
Seahawk memiliki beberapa kemampuan, ASW Anti Submarine Warfare, Search and Rescue, Pengintaian, Communication Relay, Naval Gunfire Support. Seahawk selalu menemani armada kapal perang AS dalam setiap misinya.
Pesawat Beriev Be-200
Rusia tak mau ketinggalan, membantu Indonesia mencari korban
dan pesawatAirAsia QZ8501. Rusia mengirimkan 2 pesawat Beriev Be-200. Pesawat
amfibi itu juga dilengkapi sebuah alat bernama Falcon yang dapat mencari dan
mengangkut semua bagian pesawat AirAsia QZ8501.
Pesawat ini disebut-sebut sebagai pesawat amfibi yang sesungguhnya. Sebab, dapat dengan mudah melakukan lepas landas dari atas permukaan air. Be-200 juga kerap digunakan untuk memadamkan kebakaran. Be-200 dapat terbang rendah sambil setengah menenggelamkan diri di air untuk menampung 12 ton air dalam waktu beberapa menit. Dia kemudian bisa kembali terbang ke udara menuju titik kebakaran.
Pesawat ini disebut-sebut sebagai pesawat amfibi yang sesungguhnya. Sebab, dapat dengan mudah melakukan lepas landas dari atas permukaan air. Be-200 juga kerap digunakan untuk memadamkan kebakaran. Be-200 dapat terbang rendah sambil setengah menenggelamkan diri di air untuk menampung 12 ton air dalam waktu beberapa menit. Dia kemudian bisa kembali terbang ke udara menuju titik kebakaran.
Pesawat Ilyushin IL-76
Ilyushin IL-76 adalah pesawat pengangkut strategis serbaguna
bermesin empat. Pesawat ini ditujukan sebagai pengganti Antonov An-12. IL-76
dirancang untuk mengirimkan alat-alat berat, terutama untuk kepentingan
militer, ke daerah-daerah terpencil di Uni Soviet, dan untuk pengangkut
strategis militer. Versi militer Il-76 telah digunakan secara luas di Eropa,
Asia dan Afrika, termasuk digunakan sebagai pesawat tanker udara atau sebagai
pusat komando.
KRI Bung Tomo
Sebelum Amerika datang dengan USS Sampson dan USS Fort
Worth, pemerintah Indonesia juga menerjunkan kapal perang. Beberapa di antaranya
adalah KRI Bung Tomo, Aceh, dan Purworedjo.
KRI Bung Tomo adalah kapal perang jenis korvet yang biasa digunakan sebagai kapal patroli untuk melakukan operasi sergap dan serbu secara mandiri. Dan, sebagai kapal perang, Bung Tomo pun juga dilengkapi dengan berbagai sensor serta senjata seperti tabung triple torpedo dan peluncur misil Exocet MM40.
KRI Bung Tomo adalah kapal perang jenis korvet yang biasa digunakan sebagai kapal patroli untuk melakukan operasi sergap dan serbu secara mandiri. Dan, sebagai kapal perang, Bung Tomo pun juga dilengkapi dengan berbagai sensor serta senjata seperti tabung triple torpedo dan peluncur misil Exocet MM40.
KRI Banda Aceh
KRI Banda Aceh masuk kelas landong platform dock. Fungsinya,
untuk membawa kendaraan-kendaraan militer yang akan diterjunkan ke darat nantinya.
KRI Usman Harun
Kapal yang semula dipesan Angkatan Laut Kesultanan Brunei
Darussalam namun tak diterima karena negara mungil tersebut tak punya cukup
personel untuk menggawakinya itu, dilengkapi dengan persenjataan sedikit di
atas kelas korvet biasa. Galangan kapal di Scouton, Glasgow, ini menempatkan
ketiga kapal perang pesanan Brunei Darussalam itu pada kelas Corvette Offshore
Patrol alias korvet patroli lepas pantai.
Kapal Basarnas KN SAR 101 Purworejo
KN SAR Purworejo ini akan mengantar langsung para penyelam
dari TNI AL yakni, Detasemen Jalamankara (Denjaka), Komando Pasukan Katak
(Kopaska), Intai Amfibi (Taifib), serta Dislambair AL ke KRI Banda Aceh
Kapal Baruna Jaya 1
Keunggulan Kapal Baruna Jaya terletak pada peralatan yang
dimiliki seperti multibeam di dasar laut kalau ada bangkai kapal sehingga bisa
memprediksi benda di bawah laut. Ada sonar dan magnet untuk memastikan logam
atau gundukan biasa
Pesawat P-3C Orion
P3C Orion Korsel ini punya infrared bisa mendeteksi anomali
di bawah air, tapi mereka tidak membawa pendeteksi logam. Tapi mudah-mudahan
bisa membantu mencari korban
Pesawat Royal Australian Air Force (RAAF) AP 3C Orion
Orion memiliki kapasitas yang baik untuk pecarian dan
penyelematan, pesawat ini memiliki radar pencarian di kawasan maritim lengkap
dengan infra merah dan sensor elektro optik untuk mendukung kemampuan
pengamatan visual yang digunakan awak kapal terlatih
Pesawat Hercules C-130
pesawat Singapura ini membawa alat pendeteksi sonar bawah
laut yang disebut Autonomous Underwater Vehicle (AUV).
Kemampuan deteksi alat itu mencapai 100 meter kedalaman laut. Diharapkan bisa membantu memastikan lokasi pesawat AirAsia.
Kemampuan deteksi alat itu mencapai 100 meter kedalaman laut. Diharapkan bisa membantu memastikan lokasi pesawat AirAsia.
0 comments:
Post a Comment