Monday, January 19, 2015

Pamer Kendaraan dan Alat Canggih Pencari Air Asia

Berbagai peralatan dan kendaraan canggih diterjunkan untuk proses evakuasi penumpang dan pencarian pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang kontak pada 28 Desember 2014.

Bahkan, alat dan kendaraan canggih itu tidak datang dari Indonesia saja, namun juga dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikut. Berikut beberapa kendaraan pencari Air Asia QZ8501

Kapal destroyer USS Sampson

USS Sampson adalah salah satu jenis kapal perang penghancur yang dimiliki Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Kapal ini memiliki panjang hampir 200 meter dan berat 1.000 ton. USS Sampson dilengkapi sistem radar dan sonar canggih. Sistem radar USS Sampsons bahkan berteknologi 3D. Sonar yang memperkuat kapal ini sangat beragam. Mulai dari sonar aktif, hingga sinar sonar yang ditarik di belakang kapal. Kapal jenis ini juga dilengkapi dengan pendeteksi ranjau anti-kapal. Jarak deteksi ranjau pun bisa mencapai 1.400 yard. Sejauh ini, USS Sampson telah berhasil mengevakuasi 12 jenazah korban AirAsia.

USS Fort Worth

Sementara itu, USS Forth Worth masuk dalam kelas freedom. Kapal perang kelas freedom berfungsi untuk melakukan pencarian dan perperangan di laut dangkal atau littoral zone. Kapal dengan panjang 118 meter ini juga dipersanjatai dengan torpedo MK50, senjata mesin MK110, dan dua senjata kaliber 50.

SH60 Sea Hawk

Selain USS Sampson, AS juga mengirimkan Helikopter Seahawk. Seahawk dibuat khusus untuk mendukung operasi laut yang dilakukan Angkatan Laut AS. Seahawk dilengkapi dengan Sonobuoy, sebuah alat pencari benda di dalam laut. Alat itu biasanya digunakan untuk mencari kapal selam musuh.

Seahawk memiliki beberapa kemampuan, ASW Anti Submarine Warfare, Search and Rescue, Pengintaian, Communication Relay, Naval Gunfire Support. Seahawk selalu menemani armada kapal perang AS dalam setiap misinya.

Pesawat Beriev Be-200

Rusia tak mau ketinggalan, membantu Indonesia mencari korban dan pesawatAirAsia QZ8501. Rusia mengirimkan 2 pesawat Beriev Be-200. Pesawat amfibi itu juga dilengkapi sebuah alat bernama Falcon yang dapat mencari dan mengangkut semua bagian pesawat AirAsia QZ8501.
Pesawat ini disebut-sebut sebagai pesawat amfibi yang sesungguhnya. Sebab, dapat dengan mudah melakukan lepas landas dari atas permukaan air. Be-200 juga kerap digunakan untuk memadamkan kebakaran. Be-200 dapat terbang rendah sambil setengah menenggelamkan diri di air untuk menampung 12 ton air dalam waktu beberapa menit. Dia kemudian bisa kembali terbang ke udara menuju titik kebakaran.

Pesawat Ilyushin IL-76

Ilyushin IL-76 adalah pesawat pengangkut strategis serbaguna bermesin empat. Pesawat ini ditujukan sebagai pengganti Antonov An-12. IL-76 dirancang untuk mengirimkan alat-alat berat, terutama untuk kepentingan militer, ke daerah-daerah terpencil di Uni Soviet, dan untuk pengangkut strategis militer. Versi militer Il-76 telah digunakan secara luas di Eropa, Asia dan Afrika, termasuk digunakan sebagai pesawat tanker udara atau sebagai pusat komando.

KRI Bung Tomo

Sebelum Amerika datang dengan USS Sampson dan USS Fort Worth, pemerintah Indonesia juga menerjunkan kapal perang. Beberapa di antaranya adalah KRI Bung Tomo, Aceh, dan Purworedjo.

KRI Bung Tomo adalah kapal perang jenis korvet yang biasa digunakan sebagai kapal patroli untuk melakukan operasi sergap dan serbu secara mandiri. Dan, sebagai kapal perang, Bung Tomo pun juga dilengkapi dengan berbagai sensor serta senjata seperti tabung triple torpedo dan peluncur misil Exocet MM40.

KRI Banda Aceh

KRI Banda Aceh masuk kelas landong platform dock. Fungsinya, untuk membawa kendaraan-kendaraan militer yang akan diterjunkan ke darat nantinya.

KRI Usman Harun

Kapal yang semula dipesan Angkatan Laut Kesultanan Brunei Darussalam namun tak diterima karena negara mungil tersebut tak punya cukup personel untuk menggawakinya itu, dilengkapi dengan persenjataan sedikit di atas kelas korvet biasa. Galangan kapal di Scouton, Glasgow, ini menempatkan ketiga kapal perang pesanan Brunei Darussalam itu pada kelas Corvette Offshore Patrol alias korvet patroli lepas pantai.

Kapal Basarnas KN SAR 101 Purworejo

KN SAR Purworejo ini akan mengantar langsung para penyelam dari TNI AL yakni, Detasemen Jalamankara (Denjaka), Komando Pasukan Katak (Kopaska), Intai Amfibi (Taifib), serta Dislambair AL ke KRI Banda Aceh

Kapal Baruna Jaya 1

Keunggulan Kapal Baruna Jaya terletak pada peralatan yang dimiliki seperti multibeam di dasar laut kalau ada bangkai kapal sehingga bisa memprediksi benda di bawah laut. Ada sonar dan magnet untuk memastikan logam atau gundukan biasa

Pesawat P-3C Orion 

P3C Orion Korsel ini punya infrared bisa mendeteksi anomali di bawah air, tapi mereka tidak membawa pendeteksi logam. Tapi mudah-mudahan bisa membantu mencari korban
Pesawat Royal Australian Air Force (RAAF) AP 3C Orion
Orion memiliki kapasitas yang baik untuk pecarian dan penyelematan, pesawat ini memiliki radar pencarian di kawasan maritim lengkap dengan infra merah dan sensor elektro optik untuk mendukung kemampuan pengamatan visual yang digunakan awak kapal terlatih

Pesawat Hercules C-130

pesawat Singapura ini membawa alat pendeteksi sonar bawah laut yang disebut Autonomous Underwater Vehicle (AUV).
Kemampuan deteksi alat itu mencapai 100 meter kedalaman laut. Diharapkan bisa membantu memastikan lokasi pesawat AirAsia.


sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/54ad25dd620881bd358b4568/pamer-kendaraan-dan-alat-canggih-pencari-air-asia

0 comments:

Post a Comment

RagMuthSa. Powered by Blogger.