SISTEM EKONOMI DAN POSISI ETIKA BISNIS
SISTEM KAPITALIS
Kapitalisme adalah sistem
perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang, manjual barang,
menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut
ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan
perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam
ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalis
setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua
orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua
orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan
berbagai cara.
Ciri-ciri :
1.
Menerapkan sistem persaingan bebas
2.
Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
3.
Peranan pemerintah dibatasi
4.
Peranan modal sangat penting
Kelebihan :
1.
Setiap individu bebas memiliki alat produksi
sendiri
2.
Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya
persaingan
3.
Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
4.
Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :
1.
Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
2.
Rentan terhadap krisis ekonomi
3.
Menimbulkan monopoli
4.
Adanya eksploitasi
SISTEM SOSIALIS
Sosialis merupakan sistem ekonomi
dimana ekonomi diatur negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian
sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam
perekonomia ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa
apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat
yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang
menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis
lainnya.
Ciri-ciri :
1.
Hak milik individu tidak diakui.
2.
Seluruh sumber daya dikuasai negara.
3.
Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
4.
Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan
pemerintah.
Kelebihan :
1.
Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam
pembentukan harga.
2.
Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara
merata.
3.
Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
4.
Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai
kebutuhan masyarakat.
Kekurangan :
1.
Individu tidak mempunyai kebebasan dalam
berusaha
2.
Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3.
Potensi dan kreativitas masyarakat tidak
berkembang.
ETIKA PASAR BEBAS
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PASAR BEBAS
Perdagangan bebas adalah sebuah
konsep ekonomi yang mengacu penjualan produk antar negara tanpa pajak
ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya.
Perdagangan bebas dapat juga
didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan
pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan
perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.
Perdagangan Internasional sering
dibatasi oleh berbagai pajak negara, biaya tambahan yang diterapkan pada barang
ekspor impor, dan juga regulasi non tarif pada barang impor. Secara teori,
semuha hambatan-hambatan inilah yang ditolak oleh perdagangan bebas. Namun
dalam kenyataannya, perjanjian-perjanjian perdagangan yang didukung oleh
penganut perdagangan bebas ini justru sebenarnya menciptakan hambatan baru kepada
terciptanya pasar bebas.
Perjanjian-perjanjian tersebut
sering dikritik karena melindungi kepentingan perusahaan-perusahaan besar.
ETIKA DAN PASAR BEBAS
Pasar bebas adalah pasar
ideal, di mana adanya perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku bisnis
dengan aturan yang fair, transparan, konsekuen & objektif, memberi peluang
yang optimal bagi persaingan bebas yang sehat dalam pemerataan ekonomi. Pasar
bebas diadvokasikan oleh pengusul ekonomi liberalisme. Salah satu ukuran
kemajuan suatu bangsa dan keberhasilan suatu pemerintahan di era pasar bebas
adalah tingkat kemampuannya untuk menguasai teknologi ekonomi(J.Gremillion).
Negara-negara yang terlibat dalam gelombang pasar bebas, menurut Gremillion,
mesti memahami bahwa pada era sekarang ini sedang didominasi oleh sebuah
rancangan pembangunan dunia yang dikenal sebagai Marshall Plan yang menjadi
batu sendi interpen-densi global yang terus memintai dunia. Biar bagaimanapun
rancangan pembangunan dunia yang mengglobal itu selalu memiliki sasaran ekonomi
dengan penguasaan pada kemajuan teknologi ekonomi yang akan terus menjadi
penyanggah bagi kekuatan negara atau pemerintahan.
Artinya, dari penguasaan
teknologi ekonomi itulah, segala kekuatan arus modal investasi dan
barang-barang hasil produksi tidak menjadi kekuatan negatif yang terus
menggerogoti dan melumpuhkan kekuatan negara.Karena, senang atau tidak, kita
sekarang sedang digiring masuk dalam suatu era baru pada percaturan ekonomi dan
politik global yang diikuti dengan era pasar bebas yang dibaluti semangat
kapitalisme yang membuntuti filosofi modal tak lagi berbendera dan peredaran
barang tak lagi bertuan. Ini jelas menimbulkan paradigma-paradigma baru yang di
dalamnya semua bergerak berlandaskan pada pergerakan modal investasi dan barang
produksi yang tidak berbendera dan tidak bertuan, yang akan terus menjadi batu
sendi interpen-densi global yang terus memintai dunia. Yang terpenting adalah
diperlukan bangunan etika global yang berperan mem-back up setiap penyelewengan
yang terjadi di belantara pasar bebas.Kemiskinan, kemelaratan, dan
ketidakadilan yang terdapat di dunia yang menimpa negara-negara miskin
hakikatnya tidak lagi akibat kesalahan negara-negara bersangkutan sehingga itu
pun menjadi tanggung jawab global pula. Kesejahteraan dan keadilan global
merupakan sesuatu yang tercipta oleh keharmonisan berbagai kepentingan yang
selalu memerhatikan nilai-nilai moral dan tata etika yang dianut
umum.Maksudnya, perilaku etis global adalah perilaku negara-negara yang
bertanggung jawab atas nasib masyarakat dunia.
Tentunya ini menjadi perhatian
serius dari pemerintah, karena selama ini tidak pernah maksimal dalam
memperkuat dan memajukan industri nasional dalam menghadapi tuntutan pasar
bebas tersebut. Yang namanya pasar bebas tentu asas utamanya adalah persaingan,
yang bebas dari intervensi pemerintah untuk mengontrol harga dari produk-produk
yang diperdagangkan. Penilaiannya diserahkan kepada konsumen untuk membeli
produk yang diinginkannya. Tentunya, setiap konsumen kecenderungannya memilih
suatu produk/barang dengan kualitas yang baik dan harga yang murah. Bisa
dipastikan sebagian dari produk-produk nasional ini akan kalah bersaing dengan
alasan kualitas dan nilai jual tersebut. Berikut merupakan peran
Pemerintah dalam pasar bebas, yaitu:
-
Efektif, karena begitu terjadi pelanggaran atas
hak dan kepentingan pihak tertentu, pemerintah akan bertindak efektif dan
konsekuen untuk membela pihak yg dilanggar & menegakkan keadilan.
-
Minimal, karena sejauh pasar berfungsi dengan
baik dan fair maka pemerintah tidak terlalu banyak ikut campur.
Maka siapa saja yang melanggar
aturan main akan ditindak secara konsekuen, siapa saja yang dirugikan dak dan
kepentingannya akan dibela dan dilindungi oleh pemerintah terlepas dari status
social dan ekonominya.
KEUNGGULAN MORAL PASAR
-
Pertama, system ekonomi pasar bebas menjamin
keadilan melalui jaminan perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku
ekonomi.
-
Kedua, ada aturan yang jelas dan fair, dan k
arena itu etis. Aturan ini diberlakukan juga secara fair,transparan,konsekuen,
dan objektif. Maka, semua pihak secara objektif tunduk dan dapat merujuknya
secara terbuka.
-
Ketiga, pasar member peluanyang optimal, kendati
belum sempurna, bagi persingan bebas yang sehat dan fair.
-
Keempat, dari segi pemerataan ekonomi, pada
tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebih mampu menjamin pertumbuhan ekonomi.
-
Kelima, pasar juga memberi peluang yang optimal
bagi terwujudnya kebebasan manusia.
0 comments:
Post a Comment